Monday, October 31, 2011

Menjadi Ikhlas dan Sabar...

Susaaah bangeeet rasanya belajar ikhlas dan sabar. Di usia saya yang udah menginjak kepala 3 pun rasanya kok mengendalikan yang namanya esmosi itu masih gak gampang yaa.Masih fluktuatif kalo kata istilah ekonomi sih. Dari dalam hati udah diniatin supaya sabar, supaya ikhlas tapi kadang yang muncul dipermukaan malah sebaliknya. Terlebih lagi kalo sedang menghadapi anak-anak yang mulai bertingkah, trus ditambah ART yang suka aya aya wae mulai deeh tensinya sedikit naik:D. Awalnya bisa nahan dengan berlemah lembut, tapi sejenak kemudian langsung dech darting nya keluar hadeuuuuuh.

Belom lagi yang namanya si ikhlas ini. Padahal, kalo kita menjalani sesuatu dengan rasa yang ikhlaaas rasanya hati itu tenaang, adeeem, nyeeesss..Cuma yaaa ituu kadang masih aja hati ini suka banyak bertabur bumbu-bumbu rasa yang lain.Inginnya sih bersih selalu yaa, ibarat seperti masakan ga usah pake tambahan MSG nya.. hehehee

Saya pernah dikirimi catatan tentang definisi ikhlas. Tapi,pernahkah terlintas oleh kita apa Definisi IKHLAS itu? yang paling guaampang adalah mungkin hampir tiap pagi kita Buang Air Besar ( Be A Be ), nah pernahkah kita terfikir dengan semua kotoran yang keluar dan masuk dalam lobang septictank ? nyaris detik itu juga kita tidak akan pernah memikirkan apalagi mengingat-ingat berapa banyaknya ? larinya kemana ? terus nanti jadi apa ? kotoran-kotoran yang setiap hari kita keluarkan tersebut.

Tetapi, tahukah kita ternyata ada jutaan makhluk hidup ( Bakteri ) yang berpesta pora menikmati kotoran-kotoran kita yang kita buang setiap hari tersebut, tetapi kita tidak pernah menyesal, tidak pernah menyebut-nyebut, tidak pernah mengingat-ingat apalagi membicarakan dan mempublikasikannya, itulah gambaran IKHLAS yang paling mudah.

Hahaha jorok yaaa perumpamaannya.. Tapii ya emang bener siih, mana pernah kita itung-itungan sama kotoran-kotoran tersebut..qiqiqiiqiqq

Ikhlas tidak usah diungkapkan atau diomong omong dan sabar cukup dengan dirasakan dan dilaksanakan. Waah, kalo semua bisa ikhlas dan sabar mungkin dunia ini berasa lebih indaah banget pastinya. Terutama ketika di jalanan, ga ada tuh mungkin yang namanya nyodok-nyodokan jalan,semua tertib dan teratur, gak ada kali yang namanya macet2 panjang gitu.Gak ada juga yang namanya sikut-sikutan dalam segala hal, semua adem tentrem loh jinawi..*pinjem istilahnya pak Harto:D.

Yaa memang kita bukan nabi, jaauuuh banget kalo dibandingin sama nabi Ibrahim dan Ismail yang ikhlasnya luaarrr biasaaa. Manusia tempatnya salah dan khilaf. Sedikit-sedikit harus mulai dari sekarang belajar ikhlas dan sabar.. Insya Allah.. istiqomah..Ingetin saya terus yaaa ..tetap semangaaaaat...


*Jakarta In the middle of the night @00.08 am

Sunday, October 30, 2011

Let's Dreaming... and Make it Happen

Assalamualaikum...

Wooowww.. lama banget ya saya gak posting sesuatu diblog ini. Seribu satu alasan yang menyertai saya gak posting kayaknya gak perlu diceritain disini yaa.. Ujung-ujungnya nanti klise..:D

Hmm..kenapa yaa..akhir-akhir ini kok seringkali saya terusik dengan kata-kata "Impian". Saya jadi ingat tulisan2 yang sering saya temui di internet,media cetak, dsb.. Kata2 simple tapi cukup menyentuh juga. "Have U reach your biggest Dreams in your life?.. apa si impian terbesar saya? Apa yang sudah saya lakukan selama saya hidup? Sudahkah saya membahagiakan orang2 tercinta disekeliling saya?Apakah anak2 saya sudah bangga dan mengidolakan saya sebagai ibunya? sudahkah saya menjadi hamba Alloh yang baik? Sudah banyakkah tabungan akhirat saya nanti? Sudahkah saya bermanfaat bagi orang-orang disekitar saya? karena Rasulullah SAW bersabda, "Khairunnas anfa’uhum linnas", "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)dan masih banyak pertanyaan2 lainnya.

Saya juga jadi teringat satu petikan ayat "Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka ” QS 13:11.. Saya bukan ahli tafsir Qur'an.. tapi renungin sendiri yaa makna yang terkandung di dalamnya..Heheee..

Siapa sih yang gak kepengen memiliki kehidupan lebih baik dari saat ini? Siapa sih yang gak mau bisa membahagiakan orang disekitar kita? terutama orang-orang yang kita cintai, seperti orang tua, anak dan pasangan kita. Begitu juga orang-orang disekitar kita yang membutuhkan.. siapa sih yang gak ingin banyak-banyak beramal buat tabungan akhirat kelak?

Yess.. let's built your own dreams and make it happen..Kalo kata orang tua dulu gantungkanlah cita-citamu setinggi langiit, beneer siih tapi mungkin maksudnya bukan digantung aja kali yaa, tapi di raih dan diwujudkan. Doa dan ikhtiar..usaha.. mencoba dan mencoba.. Gak ada kata terlambat untuk memulai. Jatuh bangun sudah biasa justru itu adalah proses membuat mental kita menjadi kuat.Memang, semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.. Gak ada yang tiba-tiba menjadi sukses semua melalui proses.. semua kembali ke diri kita masing-masing. Hanya terkadang kita sudah merasa nyaman dengan comfort zone kita,melalui hari demi hari, waktu demi waktu begitu saja sampai akhirnya kita masih saja berdiri disini sedangkan yang lain sudah jauh berjalan di depan kita. Yaaa..time's goes on..

Life is soo beautiful.. anugerah dari Allah SWT yang harus saya jaga yang harus saya pertanggung jawabkan kelak dikemudian hari.. Apalagi dilahirkan di negara yang katanya subur, makmur, subhanallah indah bangeet. Sayang banget rasanya kalo hidup yang begitu indah ini dilewatkan begitu saja.

Yaa I have to Change for better life...Semangat dan berpikiran positif dalam menghadapi ke depan. Jugaa tentunya positif dalam memandang bangsa ini. Jangan melulu menyalahkan keadaan, menyalahkan pemimpin, menyalahkan nasib dsb, apalagi sampai menyalahkan orang tua sendiri.. naudzubillah. Mulai dari diri sendiri, karena impian diraih oleh tangan sendiri, dengan usaha sendiri, dan tentunya disertai dengan doa juga. Hanya diri sendiri yang bisa menentukan tercapai atau tidaknya impian kita. Harus mulai banyak mengurangi keluhan, melakukan semua dengan rasa ikhlas.

Sebaliknya juga saya harus mulai merubah pikiran saya untuk tidak melakukan pembenaran atas hal yang sudah orang lain capai. Misal, Yaa pantes aja dia bisa begitu, soalnya dia itu kan begini, begitu , blablabla..Itu membuat diri saya menjadi pasrah dan semakin menyamankan diri dengan keadaan sekarang.

Seperti saya ambil petikan dari tulisannya seorang motivator hebat yang sedang naik daun di negeri ini, Bapak Mario Teguh...

Pak Mario, Impianku tinggi, tapi aku takut gagal. Aku harus bagaimana?(?)

Adikku yang baik hatinya,
(*) Sejatinya impianmu itu indah, tapi kau biarkan layu karena hatimu lebih takut, daripada ikhlas melakukan yang bisa kau lakukan.

(*) Memang wajar jika engkau takut menghadapi yang besar, tapi Tuhanmu hanya memintamu melakukan yang bisa kau lakukan, agar Dia yang melakukan yang tak bisa kau lakukan.

(*)(*) INI IMPIANMU, ENGKAU TAK BISA MEWAKILKAN PENCAPAIANNYA PADA SIAPAPUN?..(*)(*)

(*) Semua keberhasilan yang kau impikan itu, berada dibalik semua hal yang kau takuti. Maka mulai hari ini, justru lakukanlah yang kau takuti.

(*) Engkau yang beranilah yang akan yang akan berhasil.

(*)(*) MULAILAH DARI YANG BISA KAU LAKUKAN.. LALU PERHATIKAN APA yang terjadi (*)(*)

-Mario Teguh-

Waaaah berasa, dalemmmm banget yaaa...Sekarang semua dikembalikan pada kita, mau tetap nyaman di tempat sekarang, menjadi penonton bagi tiap-tiap kesuksesan orang lain or go and reach your dreams.



*in a hard rain through Jkt fr Bdg